Ada pribahasa katakan “bisa karena biasa”, dirumah orang tua kami, dibiasakan kalau habis makan cuci piring masing2, kebiasaan ini berdampak dapur mama kami selalu rapi dan bersih.
Pada saat liburan seorang ponakan menginap, dirumahnya terbiasa habis makan piring diletakkan saja, kemudian orang tua kami memberi perintah untuk “habis makan cuci piring sendiri”, karena tidak taat akibatnya ; dapur terlihat kotor dan berantakan, karena cucian piring yang menumpuk.
Ini adalah contoh sepele dari karakter manusia yang terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan yang nampaknya remeh. Orang yang terbiasa menebalkan telinga akan menjadi pribadi yang bebal dan tidak peka terhadap situasi di sekelilingnya. Orang yang terbiasa mengabaikan nasihat akan menjadi keras kepala sampai akhir hayatnya.
Baca Juga:
Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk menjadi orang yang lembut hati, bukan yang keras hati. Orang yang keras hati disebut sebagai orang yang bodoh. Dan menariknya, kita bisa menjadi orang yang keras hati bukan mendadak secara tiba-tiba. Kekerasan hati terbentuk dari proses. Ibarat kerak pada teko air yang dibiarkan menumpuk terus menerus hingga makin tebal dari hari ke hari.
Ketika Firman Tuhan menegur kita, jangan suka mengabaikannya, pertajam pendengaran, agar kita peka mendengar suara Tuhan.
Baca Juga:
Post a Comment
Post a Comment